SERATUS TAHUN SVD DI INDONESIA

PEMBACA SETIA BLOG INI

SYALOOM....

BEBERAPA WAKTU YANG LALU, saya berkesempatan untuk hadir pada misa syukur akbar dalam rangka mengucap syukur atas karunia Tuhan yang dicurahkan kepada Tarekat SVD. Inilah oleh-oleh yang dapat saya haturkan kepada anda, di blog ini. Selamat menikmati.

8 SEPTEMBER 2013, merupakan hari puncak acara syukur di Ledalero.  Syukur atas benih yang ditaburkan di tanah Flores oleh para misionaris SVD yang datang dari Belanda, German dan Polandia. Hari bersejarah itu diperingati, disyukuri dan dijadikan titik berangkat untuk melanjutkan “tugas perutusan yang dipercayakan kepada SVD menuju 25th, 50 tahun dan 100 mendatang. Dengan mengambil  tema: “ Syukur, bakti dan harapan”, para SVD saat ini bertekad untuk mengemban dan melaksanakan perutusan itu agar kasih Allah melalui sabda-Nya  dikenal dan dialami oleh umat manusia di bumi ini.

Misa syukur, tepat pada peringatan Maria menerima kabar sukacita itu ( tanggal 8 september ) dipersembahkan oleh Pater Heinz Kuluke SVD – superior general SVD – yang datang khusus dari Roma untuk memimpin perayaan itu. Dalam homilinya beliau menyampaikan bahwa SVD Indonesia saat ini berjumlah 1479 orang, dan hampir 500 orang menjadi misionaris di 5 benua. Tarekat SVD yang menerima mandat berdasarkan keputusan Tahta Suci tahun 1913, dari Pater-pater Jesuit, telah memulai karya di tanah Flores, dengan semangat tak kenal lelah. Mereka membangun umat Allah dan meletakkan dasar-dasar iman katolik kepada masyarakat mulai dari ende, dan berkembang ke seluruh NTT.

Tarekat SVD juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Raja setempat yang telah memberikan sebidang tanah di Ledalero, untuk memulai pendidikan calon imam. Di tanah tersebut telah berdiri Seminari Tinggi Ledalero, dan dari Seminari ini telah dilahirkan ratusan imam, dan 16 uskup. Pimpinan SVD ( Pater Leo Kleden SVD – provinsial) juga mengucapkan banyak terima kasih kepada umat Allah yang telah memberikan putra-putra mereka untuk menjadi imam SVD. Beliau juga mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah daerah dan banyak instansi lain yang telah turut ambil bagian dalam pembinaan dan karya pelayanan SVD di banyak wilayah di NTT.

SVD mengucap syukur kepada Allah atas anugerah-nya yang berlimpah yang telah memungkinkan umat di NTT mengalami kasih Allah melalui sabda-Nya dan para utusan-Nya.  Para utusan itu telah mewartakan, menghadirkan dan menterjemahkan kasih Allah secara nyata di NTT, sehingga umat mengalami berkat. Berkat itu sudah nyata dalam bentuk kehidupan keluarga, pendidikan, kesehatan dan karya-karya pelayanan lainnya.

Seratus tahun merupakan kurun waktu yang cukup panjang. Dan dalam kurun waktu itu, telah banyak yang telah dikerjakan oleh para misionaris SVD. Mereka telah memulai, menyirami dan mengembangkannya. Pengabdian mereka itu telah dirasakan oleh umat dan masyarakat, baik di kampung-kampung maupun di kota dan di pelbagai lapisan masyarakat. SVD telah menghantar orang kepada tingkat kedalaman iman, dan pengembangan martabat manusia. Banyak orang telah menjadi orang-orang penting di masyarakat dan berkarya di banyak bidang kehidupan.

Para misionaris telah mengabdikan diri di tanah NTT, banyak yang telah kembali ke tanah air mereka, ada yang meninggal di bumi pertiwi,  bahkan ada pula yang dibunuh sebagai martir di Lembata ( pater Martin SVD ), dan karena darah beliau pula, umat di sana makin berkembang dan banyak panggilan muncul dari daerah itu.

Dengan semangat yang telah ditanamkan oleh para misionaris, SVD Indonesia bertekad untuk tetap menersuakan perjuangan mereka, dengan melayani umat, membangun tali kasih, memberikan kesaksian yang benar menuju keselamatan yang ditunjukkan oleh Guru Ilahi ( Jesus ) Sang Sabda yagn telah menjadi manusia.

Secara tulus dan lugas, Pater Provinsial SVD Ende meminta ampun kepada Tuhan dan kepada umat beriman atas salah, kekurangan dan dosa yang telah mereka lakukan. Dalam melaksanakan tugas perutusan itu, umat telah tersakiti atau dikecewakan, tidak dilayani sebagaimana mestinya tetapi malah ditinggalkan / dilupakan. Ada banyak yang menjadi harapan / program kerja bersama yang tertunda atau bahkan tidak dikerjakan, karena pelbagai hal yang menghalangi pribadi-pribadi SVD untuk bekerja secara maximal. Beliau berharap pada waktu-waktu mendatang, para SVD dapat bekerja dengan lebih baik.

Hadir pada kesempatan itu, Mgr. Leo Laba Ladjar OFM (uskup Jayapura), Mgr. Canis Mandagi MSC (uskup Amboina), Mgr. Niko Adi MSC (uskup agung Merauke), Mgr. Sensi Potokota (uskup agung Ende), Mgr. Frans Kopong Kung (uskup Larantuka), Mgr. Edmund Woga CSSR (uskup Weetebula), Mgr Kerubim Pereira SVD (uskup Maumere), para imam projo, para SVD perwakilan dari misionaris SVD yang diutus di 5 benua, juga para donatur dari German, Polandia dan Eropa.

 Kehadiran para uskup di tanah Flores, umat beriman dari sekian keuskupan di NTT, para Bupati, persembahan tari-tarian adat dari pelbagai etnis, merupakan tanda bahwa SVD dan anggotanya diterima dengan baik dan didukung untuk tetap berkarya di banyak tempat, demi keselamatan manusia dan kemuliaan nama Tuhan.  Pater superior general telah menyatakan bahwa para SVD dari luar negeri pada masa itu adalah berkat bagi Indonesia, sekarang ini SVD Indonesia juga telah menjadi berkat bagi dunia.

Manusia, siapa pun dia, adalah berkat Tuhan. Melalui mereka Tuhan  menyalurkan berkat-Nya kepada sesama manusia dan dunia. Berkat itu membawa kehidupan, agar kehidupan itu makin hari makin sempurna dan membawa kebahagiaan hidup. Tuhan adalah Allah yang hidup, dan hidup-Nya yang penuh dengan kasih, kesetiaan dan kebahagiaan itu dibagikan-Nya kepada semua ciptaan-Nya agar mereka meskipun masih tinggal di dunia ini, tokh mengalami kehidupan yang berkelimpahan berkat dan kasih karunia. Kalau demikian, orang lain yang tidak / belum mengalami kebahagiaan hidup, dengan melihat, mendengar atau hidup bersama dengan mereka yang telah berbahagia, akan tertarik untuk mengikuti jejak mereka yang telah berbahagia. Dengan melihat mereka yang berbahagia, diharapkan orang melihat Allah dan kehadiran-Nya di dunia ini.   

 

Komentar

Postingan Populer