MEMAAFKAN

"Hendaknya kamu murah hati, seperti Bapamu di surga adalah murah hati" demikianlah diajarkan dan dilakukan Yesus kepada para murid-Nya ( Lukas 6:36). Murah hati dalam memberikan "apa yang dimiliki secara lahiriah": memberikan makanan dan minumuan, memberikan tenaga dan pikiran, jauh lebih mudah dan sering kali telah dilakukan. Yang agak sulit, adalah memberikan perhatian, penghargaan, dan kehadiran. Dan yang paling sulit adalah "memberi maaf" ( memaafkan ).

Ada seorang rekan yang mengirimkan "buah renungan / pengalaman hidupnya" kepada saya, dalam bentuk cerita yang amat sederhana. Saya tuturkan seutuhnya cerita itu untuk kita semua, agar makin banyak orang mengalami hidup yang damai.

MARI MEMAAFKAN

Seorang Ibu Guru Taman Kanak-kanak mengadakan "permainan". Ibu Guru menyuruh anak-anak muridnya membawa kantong plastik transparan 1 lembar dan kentang. Masing-masing kentang tersebut diberi nama berdasarkan nama orang yang dibenci. Maka jumlah kentangnya tidak ditentukan harus berapa banyak tergantung jumlah orang yang dibenci.

Pada hari yang disepakati masing-masing murid membawa kentang dalam kantong plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5. Seperti perintah guru mereka, tiap-tiap tomat diberi nama sesuai nama orang yang dibenci. Murid-murid harus membawa kantong plastik berisi kentang tersebut ke mana saja mereka pergi, bahkan ke toilet sekalipun, selama 1 minggu.

Hari berganti hari, kentang-kentang itu mulai membusuk, murid-murid mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap. Setelah 1 minggu murid-murid TK tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.

Ibu Guru: "Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1 minggu?"

Keluarlah keluhan dari murid-murid TK tersebut, pada umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang-kentang busuk tersebut ke mana pun mereka pergi. Guru pun menjelaskan apa arti dari " permainan " yang mereka lakukan.

Ibu Guru: "Seperti itulah kebencian yg selalu kita bawa-bawa apabila kita tidak bisa memaafkan orang lain.
Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk ke manapun kita pergi. Itu hanya 1 minggu, bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup ?

Alangkah tidak nyamannya ...

Karena itu, lepaskanlah pengampunan kepada orang yang Anda benci,  karena ketika anda tidak mau mengampuni, anda seperti sedang memegang bola api yang panas. Semakin anda tidak mau melepaskan bola api itu, anda sendiri yang akan merasakan sakitnya. Karena itu tidak ada jalan lain kecuali memberikan pengampunan.

Mari mulai dari sekarang kita saling memaafkan.

Memaafkan bukan saja memberikan "kesempatan, kepercayaan, dan kehidupan baru" kepada orang yang bersalah ( berdosa ), tetapi juga memberikan kelegaan dan kehidupan kepada diri sendiri. Orang yang berani memaafkan sebenarnya orang yang berbahagia, dan hidupnya penuh dengan rahmat Tuhan. Mengapa demikian, karena kekuatan untuk memaafkan (mengampuni) adalah kekuatan yang dianugerahkan Allah. Orang itu "dipakai oleh Allah" untuk meneruskan kasih-Nya. Semoga anda (pembaca) menyediakan diri anda untuk menjadi saluran kasih Allah kepada sesama.

Komentar

Postingan Populer