UCAPAN
RENUNGAN HARIAN
TGL 2 MARET 25
Dalam Sir 27: 4-7 diserukan beginilah firman Tuhan: "Kalau ayakan digoyang-goyang, sampahlah yang tinggal, demikianpun keburukan manusia tinggal dalam bicaranya. Perapian menguji periuk belanga penjunan, dan ujian manusia terletak dalam bicaranya. Nilai ladang ditampakkan oleh buah pohon yang tumbuh di situ, demikian pula bicara orang menyatakan isi hatinya. Jangan memuji seseorang sebelum ia bicara, sebab justru itulah batu ujian manusia.
Melalui 1Kor 15: 54-58 Paulus menyapa umatNya: "Sdr-2, sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?" Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Karena itu, sdr-2ku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Lukas dalam injilnya (6: 39-45) mewartakan sabda Yesus dalam suatu perumpamaan kepada mereka: "Dapatkah orang buta menuntun orang buta? Bukankah dua-duanya akan jatuh ke dalam lobang? Seorang murid tidak lebih hebat daripada gurunya, tetapi barangsiapa yang telah tamat pelajarannya akan sama dengan gurunya. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di matamu sendiri tidak engkau ketahui? Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar yang ada di matamu, padahal balok yang di matamu sendiri tidak engkau lihat?
Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." "Tidak ada pohon yang baik yang menghasilkan buah yang tidak baik, dan juga tidak ada pohon yang tidak baik yang menghasilkan buah yang baik.
Setiap pohon dikenal dari buahnya. Dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri tidak memetik buah anggur. Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat, karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya."
Hikmah yg dpt kita petik:
1. Dalam beberapa hari terakhir ini, melalui Putra Sirakh disampaikan firman Tuhan kpd umat manusia bhw betapa luhur dan mulia martabat manusia di hadapan Allah sbg citra dan gambarNya. Mrk juga dianugerahi hati Allah agar ucapannya, hidup dan arah hidup mrk tertuju kpd Allah.
Sebaliknya bila ucapan dan tindakan mrk menyimpang dan membuahkan kejahatan dan permusuhan, mrk berbuat dosa. Akibat dr semuanya itu, mrk akan mengalami sengsara / kebinasaan (= maut). Maka, waspada dan mengontrol kata-2 yg diucapkan, adalah tindakan yg baik dan bijaksana.
2. Mengatakan dan menunjuk bhw di mata org lain ada selumbar / debu ( = dia bersalah / berdosa) meski kecil adalah lebih mudah drpd mengakui bhw di mata sendiri ada balok ( = melakukan kesalahan / berdosa berat). Hal itu diingatkan Yesus kpd mrk agar mrk tidak sewenang-wenang dalam bertindak / menghakimi org lain, karena sedang berkuasa, atau banyak uang, atau merasa hebat. Juga, sebelum dia menyatakan org lain bersalah / berdosa, sudah selayaknya dia sadar bhw pikiran, hati dan ucapannya sendiri itu sungguh-2 baik, benar dan jujur karena telah dibimbing dan dibaharui oleh Roh Allah. Tujuannya adalah menghadirkan kasih Allah dan menunjukkan jalan menuju keselamatan. Amin. (Mgr Nico Adi MSC.
Komentar